Rabu, 07 Maret 2012

“Gizi Seimbang” sebagai Ganti 4 Sehat 5 Sempurna"

Slogan 4 sehat 5 sempurna diciptakan pada tahun 1950-an oleh Prof. Poerwo Soedarmo yang sering disebut juga sebagai Bapak Gizi Indonesia. Semenjak bersekolah di Sekolah Dasar, kita sudah diberikan pemahaman tentang pentingnya makanan bergizi. Dan untuk memudahkan, dicetuskanlah slogan yang cukup mudah diingat yaitu 4 Sehat 5 Sempurna (4S 5S), oleh (alm) Prof. Poorwo Sudarmo, seorang pakar gizi. Artinya, dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari hendaknya mengandung 4 unsur zat gizi, yaitu karbohidrat (didapat dari makanan pokok), protein (dari tahu, tempe, daging-dagingan dan telur), mineral (dari sayur-sayuran), dan vitamin (dari buah-buahan). Keempat unsur “sehat” tersebut akan menjadi sempurna (5 “sempurna”) manakala ditambah dengan satu jenis minuman multimanfaat yaitu susu.
Slogan “4 Sehat 5 Sempurna 6” halal menjadi slogan utama yang juga perlu diperhatikan. Kehalalan, seharusnya juga menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan sebelum menyantap makanan. Cara mudahnya adalah dengan mencari logo halal versi MUI atau Majelis Ulama negara setempat apabila kita membeli makanan impor atau di luar negeri. Mengapa penting untuk meneliti ada tidaknya sertifikasi halal MUI? Tak lain karena ditengarai bahwa 47% makanan ternyata logo “halal”nya palsu.
Kembali ke slogan 4S5S, ternyata slogan ini sudah dieliminasi sejak 1992 oleh FAO (badan PBB untuk Pangan dan Pertanian). Namun baru diadopsi oleh Indonesia pada 1995. Ironisnya selama 16 tahun ternyata kurang disosialisasikan. Baru akhir Januari yang lalu ditegaskan bahwa slogan tersebut sudah ditinggalkan dan diganti dengan konsep “Gizi Berimbang”. Tak heran, muncullah beberapa pertanyaan, seperti : “Kenapa dengan 4S5S?“, atau “Unsur-unsur apa saja yang harus berimbang?”, juga “Bagaimana perbandingan yang sehat itu?”
Prinsip 4S5S dianggap tidak relevan lagi dengan perkembangan ilmu Gizi karena susunan makan yang terdiri dari 4 kelompok tersebut belum tentu sehat, karena bergantung pada kecukupan porsi dan variasi zat gizinya. Menurut Idrus Jus’at (ahli gizi dari univ. Indonusa Esa Unggul), konsep “Gizi Seimbang” tidak hanya memperhatikan sumber zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak, dan air) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral), tapi juga harus memperhatikan faktor eksternal seperti usia, aktivitas fisik dan kondisi seseorang, kebersihan, dan berat badan ideal.
Tinggalkan Prinsip “4 Sehat 5 Sempurna”. Makanan sehat pada prinsipnya memiliki gizi berimbang, Peringatan pemerintah ini berdasarkan Pedoman Departemen Kesehatan tahun 1995 agar masyarakat tak lagi memegang prinsip ’empat sehat lima sempurna’. ”Menu makanan sehat adalah gizi seimbang dengan 3B plus A,” tutur dosen Politeknik Kesehatan Denpasar, Jurusan Gizi. Untuk mencapai ’empat sehat lima sempurna’ masyarakat harus mengonsumsi susu. Setelah 20 tahun mengonsumsi susu, mereka justru rentan mengidap gangguan penyakit noninfeksi akibat kelebihan energi. Tentu saja kelebihan energi ini tak hanya akibat mengonsumsi susu. Bisa juga akibat zat lain yang berlebihan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin.
Makanan sehat harus memegang prinsip 3 B plus A yang meliputi bergizi, berimbang, beragam, dan aman. Makanan harus bergizi yaitu mengandung semua unsur gizi yang diperlukan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain bergizi, makanan harus berimbang yakni komposisi zat-zat tersebut disesuaikan dengan keperluan tiap orang yang tidak sama.
Protein dan vitamin pun harus beragam untuk memaksimalkan unsure gizi. Faktor warna juga harus diperhatikan. Minimal 3 warna dalam sehari. Ragam warna alami pada buah berfungsi sebagai antioksidan yang diperlukan tubuh. Di samping mencakup 3 B tersebut, kata Dayu, bahan makanan harus aman dikonsumsi. Yaitu, aman dari mikroba serta bahan tambahan makanan seperti penyedap, bahan pengawet, dan pewarna.
Selain itu, sebaiknya bahan makanan bebas pestisida. Saat ini masih sulit mencari jenis sayur dan buah organik. Hal ini karena tanah untuk media tanam pun telah tercemar pestisida. ”Mungkin lebih baik menanam sendiri sayur dan buah,” sarannya. Meski begitu ia menganjurkan masyarakat membeli sayur dan buah organik. Salah satu ciri sayur organik, pada sayur terdapat lubang bekas dimakan ulat, sementara pada buah organik permukaannya tidak halus mulus. Ayo.. mau pilih prinsip sehat yang mana sekarang?? Hmm.. (Hilda-EMULSI)

“Gizi Tidak Seimbang” Penyebab. Gizi Buruk

Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat. Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan negara yang dikenal dengan istilah Human Development Index (HDI).
Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang gizi makro dan kurang gizi mikro Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein. Masalah gizi makro adalah masalah gizi yang utamanya disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan energi dan protein. Kekurangan zat gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat gizi mikro.
Data Susenas menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurang menurun dari 37,5 % (1989) menjadi 24,6 % (2000). Namun kondisi tersebut tidak diikuti dengan penurunan prevalensi gizi buruk bahkan prevalensi gizi buruk cenderung meningkat.
Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan nutrisi, atau dengan ungkapan lain status nutrisinya berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Di Indonesia, kasus KEP (Kurang Energi Protein) adalah salah satu masalah gizi utama yang banyak dijumpai pada balita. Konsep 4 sehat 5 sempurna tidak lagi sesuai, kini dikenalkan pedoman gizi seimbang untuk kebutuhan nutrisi anak.
Selain itu, anak juga harus diajarkan pola hidup bersih dan dibimbing melakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan sesuai usia anak. Department National University Hospital, Singapura, mengatakan masalah nutrisi terjadi akibat adanya perubahan gaya hidup dan juga kurangnya pengetahuan dalam memilih makanan yang tepat. Di satu sisi ada yang mengalami malnutrisi (kekurangan gizi), tapi di lain pihak juga ada masalah obesitas (kegemukan), hal ini karena adanya perbedaan distribusi dan kurangnya pengetahuan masyarakat.
Selama ini masalah kekurangan gizi identik dengan orang-orang dari keluarga tidak mampu. Tapi, ternyata masalah ini juga bisa terjadi pada anak yang orang tuanya mampu secara materi. Prof. Soekirman, guru besar Institut Pertanian Bogor, mengatakan pedoman gizi seimbang sebenarnya sudah pernah diterapkan pada kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai program kebijakan gizi. Namun, karena kurang disosialisasikan, terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan pedoman 4 sehat 5 sempurna. Pakar kebijakan pangan dan gizi ini mengatakan pedoman gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung gizi (dalam jenis dan jumlah) sesuai kebutuhan tubuh. Gizi seimbang memperhatikan empat prinsip, yakti variasi makanan, pola hidup bersih, hidup aktif dan olahraga, serta pemantauan berat badan ideal. Berbeda dengan konsep 4 sehat 5 sempurna yang menyamaratakan kebutuhan gizi semua orang, PGS berprinsip bahwa tiap golongan usia, jenis kelamin, kesehatan, dan aktivitas fisik memerlukan gizi yang berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing kelompok.
Penyebab Gizi Buruk
Beberapa orang dapat menderita gizi buruk karena mengalami penyakit atau kondisi tertentu yang menyebabkan tubuh tidak mampu untuk mencerna ataupun menyerap makanan secara sempurna. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gizi buruk :
• Pola makan yang tidak seimbang kandungan nutrisinya
• Terdapat masalah pada sistem pencernaan
• Adanya kondisi medis tertentu
Gizi buruk dapat terjadi apabila tubuh tidak mendapatkan cukup makanan dan nutrisi, seperti pada kasus kelaparan. Defisiensi 1 jenis vitamin pun dapat di kategorikan sebagai gizi buruk. Pada beberapa kasus gizi buruk dapat menunjukkan gejala yang sangat ringan atau bahkan tanpa gejala. Tetapi pada kasus lain yang berat gizi buruk dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang tetap walaupun telah diselamatkan. Saat ini gizi buruk tetap menjadi masalah yang cukup signifikan di seluruh dunia, terutama pada anak-anak. Kemiskinan, bencana alam, masalah politik dan peperangan dapat menyebabkan terjadinya gizi buruk dan kelaparan, bahkan di belahan dunia manapun. (Hilda)

Kandungan Gizi Protein Ikan Tuna (Air Laut) Versus Ikan Mas (Air Tawar)

Banyak masyarakat Indonesia yang belum menyadari pentingnya mengkonsumsi protein hewani, bahkan kalau dianalisa, konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia masih di bawah standar yang ditetapkan oleh Badan Pangan Dunia (FAO) lhoo... Peningkatan konsumsi protein hewani juga dapat kita lihat sebagai peluang adanya pertumbuhan ekonomi. Seiring dengan perubahan dan kemajuan pola hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dan asupan gizi protein hewani, kian berdampak pada permintaan produk hasil peternakan maupun perikanan yang berkualitas. Optimalisasi potensi perikanan salah satunya menjadi solusi terhadap kekhawatiran loss generation akibat minimnya asupan protein hewani yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Beberapa fungsi protein baik protein hewani maupun nabati antara lain untuk membuat dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Dengan demikian, ketersediaan protein dalam menu makanan tidak saja diperlukan oleh anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, juga dibutuhkan oleh orang-orang dewasa. Dibandingkan dengan bahan makanan sumber karbohidrat, biaya yang harus dikeluarkan untuk bahan makanan sumber protein pun relatif lebih mahal. Akan tetapi bahan makanan sumber protein harus tersedia dalam menu makanan sehari-hari, agar tubuh kita memperoleh asupan gizi yang seimbang. Beberapa kandungan gizi protein hewani dapat kita peroleh dari produk yang memang tak asing lagi di dengar, yaitu ikan.

Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat besarnya peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa yang akan datang.
Kandungan protein hewani dari ikan cukup potensial untuk diterima sebagai asupan gizi. Protein hewani dari ikan dapat kita peroleh dari jenis protein ikan air laut dan ikan air tawar. Salah satu contoh dari jenis ikan air laut adalah ikan tuna dan ikan air tawar yang sering menjadi spesies budidaya adalah ikan mas.

Ikan tuna – Ikan Laut Bergizi Tinggi

Salah satu jenis ikan yang banyak diminati, baik di pasar lokal maupun internasional, adalah ikan tuna. Yang dalam bahasa latinnya dikenal sebagai Thunnus sp dan dalam bahasa Inggris disebut skipjack. Ikan tuna mempunyai daerah penyebaran sangat luas atau hampir disemua daerah tropis maupun subtropis.Ikan tuna tergolong jenis scombrid yang sangat aktif dan umumnya menyebar di perairan yang oseanik sampai ke perairan dekat pantai. Pergerakan (migrasi) kelompok ikan tuna di wilayah perairan Indonesia mencakup wilayah perairan pantai, teritorial dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia. Ikan tuna adalah perenang yang sangat cepat (pernah diukur mencapai 70 km/jam) dan termasuk spesies yang berdarah panas. Hal yang perlu diketahui adalah daging ikan tuna terdiri dari dua bagian, yaitu daging putih dan daging merah, yakni kurang lebih 1/6 bagiannya. Dilihat dari komposisi gizinya, tuna mempunyai nilai gizi yang sangat luar biasa. Kadar protein pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur yang selama ini dikenal sebagai sumber protein utama. Ikan tuna adalah jenis ikan dengan kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah. Ikan tuna mengandung protein antara 22,6 - 26,2 g/100 g daging. Kadar protein per 100 gram ikan tuna dan telur masing-masing 22 g dan 13 g. Konsumsi ikan 30 gram sehari dapat mereduksi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 50 persen.

Untuk kelompok ikan tuna, bagian ikan yang dapat dimakan berkisar antara 50 – 60 % (Stanby, 1963). Kadar protein daging putih ikan tuna lebih tinggi dari pada daging merahnya.Daging merah ikan adalah lapisan daging ikan yang berpigmen kemerahan sepanjang tubuh ikan di bawah kulit tubuh.Daging merah mempunyai kandungan mioglobin tinggi, yang diimbangi dengan banyaknya jaringan pengikat dan pembuluh darah, sementara daging putih mempunyai jenis-jenis protein yang berkualitas tinggi.

Ikan Mas - Ikan Air Tawar Kaya Protein dan Vitamin
Kandungan gizi ikan air tawar cukup tinggi dan hampir sama dengan ikan air laut, sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Tingginya kandungan protein dan vitamin membuat ikan yang mudah dibudidayakan ini sangat membantu pertumbuhan anak-anak balita. Ikan mas sebagai ikan konsumsi merupakan salah satu komoditas sektor perikanan air tawar yang terus berkembang pesat. Ikan mas banyak diminati karena rasa dagingnya yang enak dan gurih serta memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Permintaan konsumsi ikan mas dari tahun ke tahun cenderung meningkat terutama di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung (Khairuman 2002).

Ikan mas merupakan sumber protein hewani bagi kebutuhan gizi manusia yang aman bagi kesehatan karena kandungan asam lemaknya sedikit sehingga mengurangi peningkatan kolesterol dalamdarah (Patriono et al. 2009). Komposisi kimia daging ikan mas umumnya terdiri dari 15-24% protein, 66-84% air, 0,1-22% lemak, 1-3% karbohidrat dan 0.8-2% bahan anorganik.

Mengkonsumsi Ikan juga dapat menurunkan kadar kolesterol darah, menurunkan kadar trigliserida darah, meningkatkan kecerdasan anak dan meningkatkan kemampuan akademik, menurunkan risiko kematian karena penyakit jantung, mengurangi gejala rematik, menurunkan aktivitas pertumbuhan sel kanker dan juga mengandung omega 3 dan omega 6. Daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek daripada serat-serat protein daging sapi dan ayam. Oleh karena itu ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan oleh yang mengalami kesulitan pencernaan sebab mudah dicerna. Kekurangan asupan protein dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan pembentuk otak. Protein tertinggi dapat diperoleh dari mengonsumsi ikan laut jika dibandingkan dengan daging biasanya. Protein hewani sangat diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru. Tersedianya protein dalam tubuh, mencukupi atau tidaknya bagi keperluan-keperluan yang harus dipenuhinya adalah sangat bergantung dari susunan bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Nah.. masih ragu untuk mencoba mengkonsumsi ikan?? Let’s try it!! (HiLDa-EMULSI)

#H-1 and 1st Day di Negeri Jiran

Yup!

Bismillaahirrahmaanirrohiim..

Sebelum berangkat berpetualang ke tempat dimana lo belum pernah ngeliat sama sekali atau belum pernah lo jajaki, gw saranin, baiknya briefing dulu dan beli buku panduan (guide), walopun menurut lo itu buku ga ngefek disana karena lo bakalan dapet guide beneran yang bisa ngomong plus ngajak jalan. Soalnya itu buku, bisa kasih lo informasi lebih awal, setidaknya lo ga cengo2 banget buat tahu semua tentang itu tempat, eh.. negara maksudnya.

This is the fisrt time, new experience buat orang awam kaya gue yang keliatan cengo masuk negara orang sambil cengegesan. Well, ini ceritanya, saat dimana gue baru menyadari ternyata hidup di negeri orang sama beratnya atau bahkan lebih berat dari hidup di negeri sendiri..

#1st Day (Friday, 10 Febr'12)
Lebih baik lebih awal daripada telat. So, berangkat 4-5 jam sebelum bener2 take off sangat gue sarankan. Terlebih lagi, lo harus bisa kasih estimasi ats kemacetan atau delay keberangkatan lo. Well, kenyataannya, bener kan? ini supir *yang tidak perlu disebut namanya, bikin jalan muter2 alias menambah jam gue lebih lama menatap jalanan (agak ambigu sebenernya menatap jalanan atau menatap si supir) aissshhh... ha? sudahlah.. itu cuma selingan, alasan yang bisa dikonsumsi buat gue aja.. hehe..Cek semua barang dan berkas (paspor dll) sebelum benar2 memasuki jurang pemisah dunia lo (dunia lain kaliii...), maksudnya dunia lo masih bisa cengengesan sampe lo harus diem waktu di detect ma alat canggih petugas (kaga tau namanya apa).

Fine! usai sudah melewati tahapan pemeriksaan itu, lanjut ke bagian keberangkatan/embarkasi (bahasa kerennya), pelajaran yang sangat berharga dan perlu disiasati adalah, cek tiket pesawat online apakah udah bener-bener termasuk biaya bagasi, airport tax, tiket pesawatnya sendiri, dll segala tetek bengeknya.. hoalaahhh.. Pelajaran 1 : Jangan pernah bawa koper segede gentong dan isi segambreng yang bakalan mempengaruhi berat koper yang lo bawa, tragis buat temen gue yang lebih 3.9 kg dan seketika itu juga harus membayar fee bagage seratus lima puluh rebu. dan lo tau apa? tanpa pikir panjang, kita kasih ke petugasnya tu duit. Terus?? baru mikir.. kenapa tadi ga dipindahin aja 4 kg nya ke tas ransel buat dimasukin ke cabin??? Well.. kebodohan pertama sudah dilakukan, uang cepe 50 ribu itu udah hangus terbang di dunia khayalan, dimana seharusnya bisa dapetin kurang lebih 50 ringgit. So besok-besok, kaga perlu rempong bawa baju banyak, cukup 2-3 baju, terus siap cuci baju atau laundry di tempat yang dituju. Lebih efisien dan ga pake itungan bagasi kan?? udah gitu, pasti melatih diri jadi tukang cuci di negara orang, ehh.. tapi bukan TKI lho.. heh? Kasian kamu kawann.. aku turut berduka cita atas kecengoa kita bersama.. ooooo....

Next step. Ngantri panjang banget yah baut cek paspor dan pertanyaan destination aja, tengok kanan-kiri, semuanya orang bule. Agak gimana gitu berada di tengah orang bule, berasa bule gue nya meskipun kulit india item manis gini. Jreng!!! jaket Biru plus emblem Indonesia membuat kami bangga kalo orang Indonesia yang punya tampang pas-pasan kaya kita bisa berangkat ke luar negeri juga. Cuma 2 pilihan; Malaysia-Singapore. Posisi pemeriksaan aja, kita tanya dulu, salah tempat apa nggak, syukurlah.. semua tujuan sama saat itu, Kuala Lumpur. Kalo ga, harus diuji dulu conversationnya saat itu juga. hoho.. Nah? lanjut ke bagian detector lagi.. Kali ini bener-bener ketidaktahuan yang gue dan temen-temen lalui, antara polos sama oon rada tipis sih sebenernya, tapi gue boleh dong bela diri.

Pelajaran ke-2 : Jangan pernah bawa minum botolan penuh, apalagi sampe sebotol 1.5 liter, Actually.. lo tas lo akan berbunyi tut..tut..tut.. cuma karena cairan itu, Alhasil, lo diminta minum plus tawaran makan ditempat dan diwaktu yang sama buat ngabisin itu minuman dan makanan. Jadilah kelompok autis yang makan dan minum di tengah pemeriksaan petugas dan jadi tontonan bule-bule yang lewat sambil meringis senyum (ngeledek si sebenernya). Haha.. gue kebetulan selalu jadi fotografer, dan momen ini ga akan pernah gue tinggalin begitu aja. Jepret! hohoho...

Pelajaran ke-3 : Dalam kondisi dan diwaktu yang sama sebenernya, jangan pernah bawa uang RECEH dikantong yang lumayan banyak plus berisik kalo sampe jatuh ke lantai. Lo tau kenapa? ya itu, koin kan dari logam dan logam akan kembali terdetect oleh detector.. Kena deh tuh temen gue diceramahin sama petugas supaya jangan banyak-banyak apalagi koleksi receh ke tempat tujuan orang asing. Hosh! kena lgi..kena lagi..

Pelajaran ke-4 : Giliran gue! Jangan pernah pake jaket/seragam/baju warna abu-abu kelabu yang mirip banget sama seragam PETUGAS IMIGRASI! Well, ini akibatnya gue sukapke jaket abu-abu, jaket organisasi kebanggaan gue, DPM (Baca : Dewan Perwakilan Mahasiswa). Teruss kenapa? Intinya, gue dikira petugas sama beberapa orang asing yang nengok dan mau tanya ke gue, sampe ada orang Singapore yang serius ngeliatin gue hingga dia punya keberanian buat nanya ke gue (emank tampang gue seserem itu apeh??). Ternyata orang ini fasih Inggrisnya, mulailah gue aplikasiin Inggrisnya bahasa begajulan gue, untung si tourist ngarti, kalo ga, bisa malu-maluin nama petugas IMIGRASI yah ntar?? haduugghh.. So, gue saranin mending lo cari baju laen, asal warnanya ga bikin iritasi mata juga. hoho..

Next,
Udah hal biasa kalo naik pesawat buat gue yang kerjaannya kaya TKI, bolak-balik naek pesawat (gayyaaaa), so be patient aja bawa bocah yang baru pertama kali nyoba duduk di bangku pesawat. Tujuan selanjutnya cuma bandara Low Cost Carrier Terminal (LCC Terminal). Inget pesen temen yang jadi guide disana, kalo kita bakal sampe bener-bener pukul 00.00 (waktu Kuala Lumpur). Waww!!! Masih ada angkot apa jam segitu?? Upz! gue salah ngomong, lo ga akan pernah baca ataupun denger orang-orang sono nyebut-nyebut kata angkot, karena emank disono kaga ada angkot!. Jreng!! sudah tiba kami di LCC Terminal, berubahlah semua, mindset, gaya bahasa bahkan stylist yang agak-agak imitate Malaysia. Nak tengok ke kanan dan kiri, lihat-lihat ada Papan Kenyataan (nah, lo bingung kan apa ni maksudnyeu?), ya itu, Papan Informasi. oalaahhh... yasudahlah di note ini gue ga nakalan komen banyak tentang bahasa orang, itu punya dia, hak dia dan pokonya ga boleh di protes dah. Seret sana, seret sini, kembali ke pemeriksaan paspor untuk "KETIBAAN" di bandara KLIA, untung bukan ketiban! coba kalo ketiban? heu

Si petugas langsung ngeh, kalo kita orang Indo (lebih tepatnya karena emblem bendera Indo yang dipake temen gue jelas banget). Ditanya mau ngapain versinya malaysia, berapa hari, tinggal dimana, ada keperluan apa, bla..bla..bla.. Herannya cuma gue yang ditanya panjang banget, dua temen gue lancar banget kaga ditanya macem-macem. Nah? gue kan jadi mikir, kemaren waktu bikin paspor juga gitu, diwawancarain hampir 15 menit, yang lain mah cuma bentar banget, nah gue, diajak ngobrol ngalor-ngidul dulu. Apa karena gue orang yang patut dicurigai? atau karena mereka tersepona sama tampang gue? (sebenernya si gue yakin karena mereka ngeliat tampang gue yang rada-rada oon, jadi diragukan buat ke luar negeri, apalagi ikutan acara international conference beginian, jadi perlu ditanya data-data atau informasi yang lengkap tentang gue, khawatir gue nya ilang atau jadi anak terlantar di negeri ornag). Kasian... Hufth.. Kalaupun itu terjadi, mungkin gue bakal maksa nginep di Kedubes Indo aja lah ya, narik-narik pegawai sana buat bisa terima gue tinggal disana. Yup! Gue yakin, itu ga bakalan terjadi. hohoho

Sampe mana kita?oh ya, udah itu, berdiri lah kita di OldTown White Coffee, depan bandara LCC Terminal, nunggu temen yang bakalan jemput disana.. Agak cemas si kitanya, karena ga tau bakalan dijemput dengan lenggang kangkung (tanpa transportasi dan siap naik taksi) atau berharap dia bawa mobil pribadi. alhasil, Alhamdulillaah yah, sesuatu, mobil pribadi itu melintas di depan kami, tarraaa... tinggal dag-dig-dugnya, kita mau dibawa kemana dan tinggal dimana?? 1 jam perjalanan dari bandara, sampe juga di rumah tinggi bersusun (baca : apartemen). Hah? gue harus tinggal sama cowok? serius lo? Upz! ternyata dia ga sepicik yang gue pikirin, hahaha.. kita disambut dengan istimewa disana, cewek ya tidurnya sama cewek, dan cowok ya numpuklah sama cowok.. hohoho

Teng! jam 1 malem malaysia, setelah cipika-cipiki, senyum-senyuman, ngobrol-ngobrolan, jadi lah kita ditempatkan pada sebuah kamar yang cukup mewah. Alhamdulillaahh,, setidaknya tidak terlantar. Oke, tinggal menunggu esok hari buat registrasi ulang di kampus UIAM (Universitas Islam Antarbangsa Malaysia-Gombak-Kuala Lumpur), yang ternyata setelah ditelusuri adalah wilayah dari ujung ke ujung, lebih jauh kalo lo naek kereta dari St. Kota-St. Bogor, ckckck.

it's time to sleep.... Hoaaammmm